Pengikut

Translate

Kamis, 13 Maret 2014

PIDATO BAHASA INDONESIA : KENAKALAN REMAJA (KEKERASAN DAN ANARKIS)

     Di post kali ini, akan menyajikan sekutip pidato dengan kemasan berbeda. biasanya pidato dibuat sedemikian rupa seperti sesuatu teks formal. namun bagi para pelajar, sudah memudar kelabu :D maka bagi kalian yang masih teen direkomendasikan membaca pidato di bawah ini, lagipula tema yang diangkat juga tak terlalu memecah kepala. serta bahasa dan cara pembawaan yang baik, akan membuat guru kalian mencoretkan nilai terbaik sesuai performa kalian. inilah pidato yang pernah saya bawakan di depan kelas :)





KENAKALAN REMAJA
(Kekerasan dan Anarkis)

Ass. Wr. Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera
Yang terhormat Bapak/Ibu guru
Dan teman-teman yang berbahagia

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Illahi Robbi yang telah memberikan kita rahmat, taufik-Nya sehingga kita dapat bertemu dalam acara ini dengan sehat wal’afiyat.
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabiallah Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni Adinul Islam.
Terima kasih kepada para hadirin yang telah berkesempatan hadir pada hari ini demi kesuksesan acara ini.

Teman-teman yang berbahagia,
Perkenankan saya untuk menyampaikan pidato dengan tema “Kenakalan Remaja – Kekerasan dan Anarkis”. Kekerasan adalah kegiatan adu gengsi yang negatif. Bias diartikan juga sebagai ungkapan kemarahan seseorang dengan melukai fisik atau mental seseorang yang ia anggap salah. Indonesia sangat mengecam perilaku kekerasan, sebagai bukti adalah telah ada UU perlindungan HAM, KPAI, dan banyak lagi. Karena kekerasan inipun menimbulkan dampak negatif, antara lain; merusak perilaku para pemuda dalam segi persaudaraan, melukai fisik dan mental orang lain, dan merugikan diri sendiri juga orang lain. Apalagi sekarang ini kekerasan marak terjadi di kalangan remaja. Karena hal kecil saja, amarah mereka akan semakin terpacu.
Seharusnya, kita sebagai generasi muda lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan. Seperti beberapa lirik lagu dari musisi dangdut kondang, bang Haji Rhoma Irama,
“biasanya para remaja berpikirnya sekali saja, tanpa menghiraukan akibatnya. Wahai kawan para remaja, waspadalah dalam melangkah. Agar tak menyesal akhirnya.”

   Kita adalah harapan dan titisan para pejuang kemerdekaan. Bayangkan bila di dunia ini tak ada kekerasan, kita akn lebih tentram, jalinan silaturahmi terikat kuat, tak ada lagi perang dingin antara pelajar dan aparat. Oleh sebab itu, jangan rusak cita-cita bangsa yang tetap ingin bersatu dan menyatu. Kita bukan binatang dengan seenaknya menghajar orang yang kita anggap salah.
Semoga apa yang saya sampaikan dapat memotivasi bahwa kekerasan bukan solusi. Ingatlah! Di depan kita telah berjalan orang-orang sukses klarena bebas dari nafsu kekerasan. Sementara di belakang kita telah berdiri generasi baru yang selalu memandang tingkah laku kita. Mari beri contoh yang benar untuk mereka. Melangkahlah di jalan orang benar, ingatlah orang yang ada di belakangmu.
Terima kasih, bila ada salah kata mohon dimaafkan.
Wass. Wr. Wb.


itulah pidato yang menurut saya ringan dan cocok digunakan untuk para pelajar karena bahsasanya yang sederhana namun tetap terpacu pada topik, semoga bermanfaat. karena kita teman, dan kita saling berbagi :)

0 komentar:

Posting Komentar